Sabtu, 02 Mei 2009

1. Mengembalikan File yang Telah Dihapus

Untuk mengembalikan file atau data yang sudah terhapus dari komputer Anda yaitu gunakan Power Data Recovery. downloadlah program tersebut. instal pada komputer Anda. seteleah terinstal, ikutilah langkah-langkah berikut:
  1. Luncurkan program Power Data Recovery.
  2. Setelah jendela Power Data Recovery muncul, tekan tombol undelete Recovery.
  3. Selanjutnya, pilih perangkat Hard disk yang ingin Anda periksa.
  4. Lanjutkan dengan menekan tombol Recovery.
  5. Setelah itu Power Data Recovery akan melakukan proses pembacaan file sistem.
  6. Kemudian, daftar file hasil pencarian akan ditampilkan dalam sebuah jendela Recovery.
  7. pilih file yang ingin Anda selamatkan dengan mengaktifkan kotak cek pada file-file tersebut.
  8. Jika sudah, tekan tombol Save files.
  9. Pada kotak dialog Recovery Path Setting, tekan tombol Browse untuk menentukan penyimpanan file tersebut.
  10. setelah kotak dialog Browse for folder muncul, pilih folder yang ingin anda jadikan tempat penyimpanan file-file tersebut.
  11. tekan tombol ok untuk mengakhiri.
  12. setelah itu kembali ke dalam kotak dialog Recovery Path Setting, tekan tombol Ok.
  13. beberapa saat kemudian, program Power Data Recovery akan melakukan proses penyimpanan file ke dalam folder yang sudah Anda tentukan tersebut.
  14. Setelah selesai, akhiri proses ini dengan menekan tombol OK pada kotak dialog pesan peringatan.

POWER DATA RECOVERY

Power data recovery adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk menyelamatkan data-data penting Anda dari kerusakan, terhapus, ataupun hilang yang akibat karena rusaknya hard drive atau karena faktor lain. Dengan Power Data Recovery yang telah terinstal di dalam komputer Anda, Anda pun dapat menyelamatkan data yang sudah terlanjur dihapus dengan tidak sengaja. Anda juga masih dapat menyelamatkan data dari sebuag hard disk yang rusak. Sedangkan untuk trik-trik yang lainnya seputar menyelamatkan data menggunakan Power Data Recovery.

Kamis, 19 Februari 2009

Ponari Dalam Ironi

Mensana in corporesano, tubuh yang sehat tentu di topang oleh jiwa yagn kuat. Hal itulah yang kita pelajari sejak bangku sekolah dasar. Kesehatan manusia akan optimal bila tubuhnya tahan terhadap penyakit dan cara mental secara mental dapat dijadikan kekuatan dalam mengelola hidupnya.

Namun, akhir-akhir ini di berbagai media muncul pemberitaan mengenai fenomena menarik dari seorang bocah bernama Ponari. Bocah ini yang didaulat menjadi dukun cilik konon menemukan batu sewaktu hujan petir yang dipercaya ampuh memberikan kesembuhan bila dicelupkan ke dalam air.

Alhasil, berita ini segera menyebar dan ribuan orang dari berbagai tempat rela berdesak-desakan untuk mendapatkan kesembuhan darinya. Bahkan sempat ada empat orang tewas akibat terinjak-injak pada saat mengantre. Tak lama kemudian muncul pula bocah bernama Dewi yang juga berasal dari jombang yang kabarnya mampu melakukan pengobatan seperti Ponari.

ini sebuah ironi besar bagi dunia kesehatan di Indonesia. sebab, ternyata, kebijakan pemerintah seperti Asuransi Kesehatan untuk Rakyat Miskin (Askeskin), program satu desa satu bidan belum mampu menyentuh permasalahan mendasar, yakni terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Fenomena Ponari dan jenis pengobatan alternatif lain membuktikan bahwa masyarakat sangat membutuhkan pelayanan kesehatan yang cepat, tidak bertele-tele dalam masalah administratif, serta terjangkau oleh semua kalangan.

Ironi yang muncul dari fenomena ini seharusnya di jadikan kaca benggala bagi pengambil kebijakan dalam bidang kesehatan. Perlu reformasi dan keberpihakan pemerintah terhadap pelayanan kesehatan yang prorakyat. Banyaknya dokter, perawat, bidan, paramedis, rumah sakit, serta puskesmas di tiap desa merupakan kekuatan yang seharusnya mampu memberikan pelayanan terbaik bagi bagi masyarakat.

Upaya perencanaan kebijakan pelayanan kesehatan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Upaya ini bisa dimulai dengan:
pertama, memotong mata rantai birokrasi bagi pelayanan kesehatan, apalagi unutk keluarga kurang mampu (Askeskin).
kedua, perlunya data yang tersedia secara akurat dan up to date karena menyangkut penentuan sasaran pelayanan kesehatan seperti jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, serta vital statistic (kematian/kelahiran).
ketiaga, pola penyuluhan kesehatan yang memberikan pengetahuan terhadap masyarakat mengenai pencegahan, penanggulangan, dan pengobatan suatu penyakit secara berkala.

bila semua upaya itu berjalan, ironi sebagaimana dalam fenomena Ponari tidak akan terulang. Insya Allah!


Dikutip oleh :
Arina Sofia Yarlis
mahasiswa UGM fakultas kedokteran jurusan ilmu keperawatan.
(Seputar Indonesia) kamis 19 februari 2009

Rabu, 11 Februari 2009

TRIK MEMOTRET MALAM

  • Kilatan Lampu Mobil
Banyak obyek menarik di malam hari. salah satunya adalah lampu-lampu mobil di jalan. Cahaya lampu kendaraan di malam hari biasa didapat dengan mengeset kecepatan rana kamera ke posisi rendah atau Bulb. Anda bisa menggunakan pilihan Shutter Priority untuk ini. Agar tidak goyang. Anda harus menggunakan tripod dan shutter release. Untuk mendapatkan sudut pandang yang tepat, posisikan kamera dekat dekat jalan raya yang ramai.
  • Lampu Kota
Kelap-kelip lampu di sebuah kota yang ramai selalu menjadi obyek yang mengagumkan. Meski malam hari, terangnya pijar neon menjadi berlebihan bila kamera diset ke mode Automatic. Flash pun rasanya tidak diperlukan. Terapkan teknik long exposure menggunakan kecepatan rana lambat atau beberapa detik. Sangga kamera pada tripod. Jika memotret tanpa tripod, gunakan kecepatan rana yang pendek dan setel ISO ke nilai yang besar.
  • Bermain Dengan Flash
Anda bisa bermain-main dengan flash di malam hari, misalnya dengan memotret kembang api yang sedang diputar-putar. Caranya, Setel kamera ke shutter priority dan berikan kecepatan rana rendah seperti 1/2 atau 1/5. Set flash ke modus Rear Curtin Sync. Bidik rekan Anda dan biarkan ia memutar-mutar kembang api. ikuti terus hingga rana menutup dan lampu flash menyala. lihatlah, kembang api yang berputar tadi terlihat membentuk jejak cahaya. Wajah rekan Anda pun tetap tampil jelas.
  • Wajib Tripod & ISO Gede
tripod wajib adanya dalam memotret malam Anda pasti sering menemukan kondisi yang menuntut Anda untuk menggunakan kecepatan superlambat. Meski kecepatan rana lambat masih bisa diimbangi dengan bukaan rana besar. kecepatan maksimal yang didapat biasnya masih memungkinkan obyek terguncang. Untuk mendukung tripod, gunakan ISO agak besar seperti 400, agar kecepatan rana tetap maksimal namun noise tidak terlalu banyak.
  • Lampu Warna-Warni
Lampu adalah obyej yang sering menjadi daya tarik saat memotret malam hari. tak hanya dalam bentuk kelap-kelip gedung. juga lampu-lampu panggung hiburan, seperti konser. Dengan menggunakan lensa tele atau bukaan rana lebar yang diimbangi dengan kecepatan rana cepat, Anda bisa menjadi bokeh warna-warni yang menarik.

TIPS & TEKNIK MEMOTRET WAJAH

Beda situasi, beda pula tekniknya. Itulah yang harus Anda pahami saat menggunakan kamera DSLR. Berikut kami sajikan ti dan teknik pemotretan dalam berbagai situasi.
  • Ciptakan DoF Sempit
Untuk memudahkan pemotretan, Anda bisa memilih scene mode Portrait. Namun, membuat foto portrait akan lebih baik jika si obyek terisolasi dari lingkungan sekitar. Untuk itu, gunakan saja Apature Priority Mode, lalu atur diafragma ke bukaan paling besar untuk menciptakan ruang ketajaman yang sempit. Dengan begitu latar menjadi buram dan wajah yang Anda Potret menjadi lebih menonjol.
  • Hindari Kontak Matahari
Agar foto wajah di siang hari tidak mengandung bayangan gelap, teknik standarnya adalah dengan menghadapkan muka model kea rah datangya cahaya. Namun, sinar matahari cenderung membuat silau model sehingga matanya menyipit. Solusinya pergilah ke tempat yang agak teduh dan arahkan pandangan model ke tempat terang, warna foto akan tampil lebih bagus dari pada sebelumnya.
  • Jauhkan Backround Ruwet
Ketika memotret wajah perhatikan latar belakangnya, hindari latar belakang yang berwarna-warni atau gambar yang semrawut, yang menyebabkan foto wajah kurang menonjol (bisa jadi justru latar belakang yang menonjol (bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol). Jadi berusahalah untuk menghindarinya.
  • Aktifkan Penghilang Mata Merah (Red-Eye Reduction)
Untuk kamera yang dilengkapi flash dengan fasilitas anti-red eye, coba aktifkan anti red-eye, coba aktifkan feature tersebut. Ini guna menghindari munculnya mata merah akibat pancaran flash yang terlalu kuat dan terbias di kornea mata.
  • Gunakan ISO Rendah
Setel ISO kamera ke nilai rendah, seperti ISO 100 atau 200. Ini untuk membuat tampilan wajah terlihat halus, dan bersih dari noise. Jika foto menjadi kurang tajam, Anda bisa meningkatkan ISO-nya sedikit lagi atau gunakan flash agar wajah semakin kentara.
  • Bounching Flash
Gunakan flash eksternal untuk memperindah wajah jika menggunakan flash internal, hindari pijaran langsung kearah wajah karena membuat wajah overexposed dan baying hitam legam muncul di belakangnya Redamlah flash, misalnya dengan menutupinya dengan kertas putih. Jika menggunkan flash eksternal, gunakan teknik bounching, dan arahkan flash ke langit-langit. Anda akan mendapatkan foto wajah dengan efek cahaya yang lembut. Gradasi bayangan pun terlihat lebih halus. Jika langit-langit cukup tinggi, tembakkan cahaya lampu kearah kanan obyek bidikan.
  • Munculkan Ekspresi
Agar tidak monoton, obyek foto Anda harus mengeluarkan ekspresi. Ajak dia untuk tertawa. Berbicara atau apapun agar bersifat dinamis. Foto portrait pun tidak harus menghadap kamera. Beri dia pandangan lain untuk melihat, lalu Anda bisa memotretnya dari sudut pandangan lain. Kadang dengan cara ini Anda mendapatkan efek dramatis dari foto wajah.

Selasa, 10 Februari 2009

SEJARAH JURNALISTIK

Pada yahun 1450 John Gutenburg di kota Minz Jerman membuat mesin cetak pertama di dunia. setelah itu muncullah surat kabar pertama kali di Eropa yang bernama "Avisa Relation Zaitung". Menyusul di Amsterdam Courante Mijn Italien Duitsjhbladtee, kemudian terbit di Amerika Serikat kabar mingguan The Boston News Letter.

Surat kabar pertama kali terbit di Indonesia pada 7 Agustus 1744. Surat kabar yang pertama kali menggunakan bahasa Belanda. Pada mulanya wartawan memiliki organisasi yang bernama PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). UU pokok pers dikeluarkan pertama kali tahun 1963, kemudian digantikan dengan UU No 11 tahun 1966. UU ini juga mengalami perubahan dua kali pada tahun 1967 dan UU No 21 tahun 1982. Lalu 17 tahun kemudian diubah lagi menjadi UU No 40 tahun 1999 yang berlaku hingga sekarang

Manfaat Jurnalistik di antaranya :
  1. Memberikan informasi
  2. Mendidik
  3. Menghibur
  4. Mengontrol (social control)
Hal-hal yang perlu dimiliki oleh seorang wartawan
  1. Hoby dalam menulis
  2. Terampil bicara
  3. Peduli & cinta bahasa
  4. Senang bergaul dengan banyak orang
  5. Senang berpetualang dan menyukai tantangan
  6. Bisa bekerja di bawah tekanan
Langkah-langkah dalam wawancara :
  1. Wartawan menentukan topic/tema yang akan dibicarakan
  2. Mempelajari dan menguasai topik yang akan dibahas
  3. Siapkan alat rekaman (tape recording) dan catatan kecil
  4. Susunlah sraf pertanyaan yang akan diajukan
  5. Hubungi dan temui nara sumber
  6. Lakukan wawancara
Jenis-Jenis Wawancara
  1. Wawancara Melalui Telepon. Jenis wawancara ini dilakukan dengan alasan nara sumber sangat sibuk sehingga selit ditemui. Bisa juga lokasi nara sumber jauh dari jangkauan. Terkadang wawancara via telpon dilakukan jika situasi mendesak, misalnya mengkonfirmasi pihak kepolisian, rumah sakit dan sebagainya.
  2. Wawancara Langsung (tatap muka)
  3. Wawancara Tertulis. Biasanya dilakukan kepada Presiden dan Wakilnya, tahanan politik dan nara pidana kelas kakap. Topik yang akan dibahas terkadang sangat rumit dan membutuhkan kehati-hatian bagi nara sumber untuk menjawabnya.
  4. Wawancara Ekslusif. Wawancara yang dilakukan oleh suatu media massa kepada yang sedang controversial.
  5. Wawancara Bersama. Media massa, misalnya cetak dan elektronik bersama-sama melakukan wawancara denga satu nara sumber.
Beberapa Istilah Dalam Dunia Jurnalistik
  1. Konferensi Pers adalah bentuk umu yang dilakukan oleh seseorang, sekelompok orang lembaga swasta, partai politik dan pemerintah dalam memberikan keterangan mengenai sesuatu hal dan dianggap penting atau bernilai berita.
  2. Delik Pers adalah media memberikan informasi yang salah satu atau melakukan pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta.
  3. Follow Up adalah bentuk pengembangan dari berita yang sudah dicetak atau disiarkan.
  4. Off The Record dan On The Record adalah informasi atau keterangan yang diberikan sumber berita hanya untuk diketahui wartawan, tetapi tidak bisa dicetak atau disebarkan secara luas dalam bentuk apapun. On The Record adalah kebalikan dari Off The Record.
  5. Embargo berita adalah permintaan agar berita tidak disiarkan dalam waktu tertentu. misalnya naskah atau UU yang dibagikan kepada wartawan, namun belum boleh dibacakan sebelum presiden mengumumkan.
  6. Berita Balanching (Cover Both Side) adalah berita yang dimuat diperoleh dari kedua belah pihak yang bersangkutan (pro dan kontra). Dalam hal ini keterangan dari sumber berita dikonfirmasi atau dicetak kepada sumber lainnya. Jadi, berita menjadi berimbang karena kedua belah pihak diberi ruang yang sama.
  7. Hak Tolak adalah yang dimiliki oleh wartawan untuk tidak memberitahukan atau mengungkapkan sumber berita yang diberitakan secara konfidensial, misalnya karena pemerintah off the record.
  8. Hak Jawab adalah hak yang dimiliki oleh pemabaca atau nara sumber berita baik perorangan, kelompok atau lembaga untuk meluruskan berita yang dianggap merugikan, atau berita yang dimuat dianggap keliru dan tidak benar.
  9. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk membetulkan kekeliruan yang telah diberitakan oleh pers. Hak koreksi tidak selalu berupa ralat atau pembetulan terhadap suatu data, tetapi wartawan atau media bisa juga melakukan pencabutan terhadap keseluruhan berita dengan alasan tertentu.
  10. Somasi adalah teguran atau peringatan dari pihak-pihak tertentu terhadap media cetak atau elektronik karena dianggap beritanya telah merugikan.

Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)
  1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh inforamasi yang benar
  2. Wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada nara sumber informasi.
  3. Wartawan Indonesia menghormati asa praduga tidak bersalah, tidak mencampurkan fakta dan opini, berimbang dan selalu meneliti keterangan informasi serta tidak melakukan plagiat.
  4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi bersifat dusta, fitnah, sadis dan cabul serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila.
  5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi
  6. Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi off the record yang sesuai dengan kesepakatan.
  7. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat dalam pemberitaan sera melayani hak jawab.


JENIS MEDIA & SIFAT JURNALISTIK

A. Media Cetak
Sifatnya :
  • Dapat dibaca, diman saja dan kapan saja
  • Dapat dibaca berulang-ulang
  • Daya rangsang rendah
  • Biaya realtive rendah
  • Daya jangkau terbatas
B. AUDIO
Sifatnya :
  • Dapat disambi (bisa didengarkan sambil kerja)
  • Dapat didengar bila diputar kembali
  • Daya rangsang rendah
  • Realtif murah
  • Daya jangkau besar
C. AUDIOVISUAL
Sifatnya :
  • Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran
  • Sangat mahal
  • Daya jangkau luas
  • Sepintas
  • Daya ragsang tinggi